POSITIF KELUARGA
Satu-satunya 
kesempatan yang mungkin dimiliki oleh keluarga dengan anggota super 
sibuk untuk bisa berkumpul bersama adalah saat makan malam tiba. Jadi, 
usahakan agar semua anggota keluarga selalu makan bersama.
Sebuah studi 
mengatakan bahwa anak-anak yang selalu makan bersama keluarganya 
memiliki potensi nakal lebih rendah daripada yang tidak. Selain itu, 
dalam perkembangannya, anak-anak tersebut juga jauh lebih 'aman' dari 
godaan narkoba dan putus sekolah. Duduk dan makan bersama juga bisa 
membuat tiap anggota lebih saling mengenal satu sama lain.
Sebagai keluarga 
yang harmonis, carilah tahu siapa-siapa di antara anggota keluarga atau 
tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan. Lalu, bekerja samalah 
untuk memenuhi 'panggilan bantuan' tersebut. Ini juga merupakan 
pelajaran penting agar kelak anak menjadi orang yang memiliki jiwa 
sosial dan peduli sesama.
Saat hari itu tiba, 
buat kesepakatan bersama untuk meninggalkan kesibukan masing-masing. 
Matikan TV, handphone, komputer, atau hal lain yang mengganggu selama 
sehari, dan gunakan hari itu untuk jalan-jalan, berenang, atau piknik 
bersama. Kegiatan macam ini akan membuat hubungan satu dengan lain makin
 erat.
Sediakan waktu 
khusus tiap harinya, jika memungkinkan, bersama keluarga sehingga Anda 
dan mereka bisa bercerita tentang kehidupan dan kegiatan masing-masing. 
Hal ini juga bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk rapat bersama 
guna mengatasi berbagai persoalan yang mungkin timbul dalam keluarga.
Tak peduli apa yang 
menjadi agama dan kepercayaan Anda dan keluarga saat ini, adalah hal 
yang penting untuk pergi beribadah bersama-sama. Selain bisa memperkuat 
iman, masing-masing anggota bisa menemukan peranan, tujuan, dan arti 
hidup dalam keluarga dan masyarakat.
Anak-anak suka 
didengar, jadi terkadang biarkan anak yang mengambil keputusan dan orang
 tua mengikuti, misalnya tentang kegiatan liburan akhir pekan nanti. 
Selain mendidik anak agar mampu mengambil keputusan, mereka juga bisa 
mengetahui kemampuan dan batasan mereka dalam menilai sesuatu
Membangun mental 
'kita bisa' lewat pengalaman bekerja sama dalam menyelesaikan sesuatu 
pasti lebih baik daripada mental individualis dan menyerah. Ingat, 
keluarga itu adalah sebuah tim.
Jika orang tua suka 
makan junk food dan tidak pernah olahraga maka anak akan memiliki 
kecenderungan yang sama. Jadi, beri teladan pada anak untuk menjalankan 
pola hidup sehat dan disiplin. Misalnya, menyikat gigi sebelum tidur, 
memakai helm saat naik motor, mengenakan seat belt, makan sayur, 
olahraga, bangun pagi, meletakkan barang pada tempatnya, dan lain-lain.
Bagikan
kontak sosial positif keluarga
4/
5
Oleh 
Unknown

