Thursday, October 4, 2012

kontak sosial positif keluarga


POSITIF KELUARGA

Satu-satunya kesempatan yang mungkin dimiliki oleh keluarga dengan anggota super sibuk untuk bisa berkumpul bersama adalah saat makan malam tiba. Jadi, usahakan agar semua anggota keluarga selalu makan bersama.

Sebuah studi mengatakan bahwa anak-anak yang selalu makan bersama keluarganya memiliki potensi nakal lebih rendah daripada yang tidak. Selain itu, dalam perkembangannya, anak-anak tersebut juga jauh lebih 'aman' dari godaan narkoba dan putus sekolah. Duduk dan makan bersama juga bisa membuat tiap anggota lebih saling mengenal satu sama lain.
Sebagai keluarga yang harmonis, carilah tahu siapa-siapa di antara anggota keluarga atau tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan. Lalu, bekerja samalah untuk memenuhi 'panggilan bantuan' tersebut. Ini juga merupakan pelajaran penting agar kelak anak menjadi orang yang memiliki jiwa sosial dan peduli sesama.


Saat hari itu tiba, buat kesepakatan bersama untuk meninggalkan kesibukan masing-masing. Matikan TV, handphone, komputer, atau hal lain yang mengganggu selama sehari, dan gunakan hari itu untuk jalan-jalan, berenang, atau piknik bersama. Kegiatan macam ini akan membuat hubungan satu dengan lain makin erat.


Sediakan waktu khusus tiap harinya, jika memungkinkan, bersama keluarga sehingga Anda dan mereka bisa bercerita tentang kehidupan dan kegiatan masing-masing. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk rapat bersama guna mengatasi berbagai persoalan yang mungkin timbul dalam keluarga.


Tak peduli apa yang menjadi agama dan kepercayaan Anda dan keluarga saat ini, adalah hal yang penting untuk pergi beribadah bersama-sama. Selain bisa memperkuat iman, masing-masing anggota bisa menemukan peranan, tujuan, dan arti hidup dalam keluarga dan masyarakat.


Anak-anak suka didengar, jadi terkadang biarkan anak yang mengambil keputusan dan orang tua mengikuti, misalnya tentang kegiatan liburan akhir pekan nanti. Selain mendidik anak agar mampu mengambil keputusan, mereka juga bisa mengetahui kemampuan dan batasan mereka dalam menilai sesuatu


Membangun mental 'kita bisa' lewat pengalaman bekerja sama dalam menyelesaikan sesuatu pasti lebih baik daripada mental individualis dan menyerah. Ingat, keluarga itu adalah sebuah tim.


Jika orang tua suka makan junk food dan tidak pernah olahraga maka anak akan memiliki kecenderungan yang sama. Jadi, beri teladan pada anak untuk menjalankan pola hidup sehat dan disiplin. Misalnya, menyikat gigi sebelum tidur, memakai helm saat naik motor, mengenakan seat belt, makan sayur, olahraga, bangun pagi, meletakkan barang pada tempatnya, dan lain-lain.

Bagikan

Jangan lewatkan

kontak sosial positif keluarga
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.